foto koleksi metrotvnews.com |
Cuci Tangan, Ciptakan Rekor Baru Muri
PATI - Cuci tangan bersama yang melibatkan 8.544 orang di Jalan
Lingkar Selatan Pati, kemarin menciptakan rekor baru di Museum Rekor
Indonesia (Muri). Gerakan mencuci tangan dengan cairan antiseptik yang
diprakarsai PT Keluarga Sehat Sejahtera itu, sebagian besar diikuti
anak-anak dari seluruh kecamatan di Pati. Piagam penghargaan atas
penciptaan rekor itu diberikan Senior Manajer MURI, Paulus Pangka kepada
pemrakarsa sesaat setelah kegiatan berlangsung. Gerakan cuci tangan
juga diikuti Bupati Pati Haryanto dan Wabup Budiyono, jajaran muspida,
dan pejabat Dinas Kesehatan Jawa Tengah.Sesuai rencana, gerakan handrub dalam rangka HUT Keluarga Sehat Hospital (KSH) ke-7 ini, hanya diikuti 5.000 peserta. Namun, karena minat masyarakat cukup besar, maka jumlahnya mencapai 8.544 orang.
Paulus mengatakan, pencatatan rekor Muri ini bukan tanpa alasan. Selain
berhasil melakukan gerakan pemakaian handrub secara serentak dengan
peserta terbanyak, kegiatan itu juga berguna serta mendukung pola hidup
bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat.
"Biasanya mencuci tangan menggunakan air, jadi kalau mencatatkan rekor
membutuhkan air dalam jumlah besar. Tetapi gerakan handrub hanya
membutuhkan setidaknya tiga tetes cairan antiseptik saja," ujarnya.
Direktur PT Keluarga Sehat Sejahtera, dokter Beni Purwanto MARS
mengemukakan, gerakan hidup sehat dan bersih diawali dengan cuci tangan.
Sehingga kegiatan itu dipilih dalam rangka peringatan HUT rumah sakit
di bawah naungannya sebagai bagian dari sosialisasi, sekaligus penanaman
PHBS bagi masyarakat.
"Ini sejalan dengan program pemerintah. Kami juga mencetak 2.000 CD
berisi handrub enam langkah WHO yang dikemas dalam gerakan menari dan
bernyanyi. Itu menjadi media bermain sambil belajar untuk mencuci tangan
yang benar," jelasnya. Bupati Haryanto mengapresiasi dan mendukung
penuh gerakan handrub secara massal yang digagas dan dilakukan KSH.
Menurut dia, cuci tangan yang benar menjadi salah satu dasar untuk
membiasakan masyarakat hidup bersih dan sehat.
"PHBS bukan hanya dilihat dari mandi dan BAB, juga dengan cuci tangan.
Ini sinkron dengan program pemerintah yang telah lama kami
sosialisasikan, baik oleh Dinas Kesehatan maupun melalui sejumlah
organisasi kemasyarakatan, seperti PKK," katanya.(H49-32,47)
Sumber